Contoh cerpen ...
Hai buat kamu yang bingung mau bikin cerpen buat lengkapin tugas?!?!?!? Nih ada recomend buat kalian... mau copas?? Boleh dan terimaksih atas kepercayaannya.. mohon maaf apabila banyak kesalahan..
LOST IN TOKYO
Aku Rafania, umurku 16 tahun. Aku suka dengan kebudayaan, selain kebudayaan Indonesia aku suka dengan kebudayaan Jepang.
Hari ini aku ada acara Holliday bareng teman sekelas ke Jepang, salah satunya Fajar dia adalah sahabatku, hanya dia yang bisa aku percaya sebagai sahabat, karna dominan teman sekelasku adalah orang pemalas dalam hal apapun.
Kita terbang dari Bandara Halim perdanakusuma dan mendarat di bandara Tokyo internasional airport di ota Tokyo jepang.
setelah sampai kita rest bed dulu di hotel hoshinoya, hotel super mewah aku 1 kamar dengan Reina, dia teman sebangku ku ya gitu deh ga jauh beda dengan yang lainnya, tapi dia agak mendingan.
Kita menata baju di lemari, untuk 2 hari ya lumayan lama juga, "Na aku mandi duluan ya, sok kamu nata dulu baju kamu", kataku "Ia Raf, nanti aku minta shampoo ya", jawabnya sambil menggantungkan baju,"ok", yap memang semua teman kelas ku selalu tak mau modal.
Saat makan malam semua teman kelasku turun ke lantai dasar untuk pergi ke harunire terrace, aku duduk di depan perairan sambil meminum teh hijau.
Tiba-tiba Fajar menghampiriku, dia menyodorkan semangkuk mie, "buat kamu", kata Fajar sambil menyodorkan mangkuk berisi mie "Oh terima kasih , buat kamu mana?",tanyaku sambil mengambil mangkok isi mie, Fajar mengangkat mangkuk miliknya lalu memakan mie itu dengan lahap,aku tertawa,"Kok malah ketawa? Ayo makan, atau mau aku suapin?", kata Fajar sambil menyodorkan sendok, dan aku menolaknya, "Aku bisa makan sendiri kok", jawabku sambil terkekeh,"terus? Kenapa ga dimakan? Mubajir lho, makan cepet" kata Fajar sambil mengunyah mie,"Soalnya kamu lucu sih, nih ya aku makan makasih sebelumnya"
Setelah aku dan Fajar menghabiskan mie,kita mengobrol kesana kemari tak tentu arah, hingga jam 10 malam kita langsung pergi ke kamar untuk tidur.
Saat di kamar Reina berbincang denganku,"Raf! Kalian tadi romance banget, kalian pacaran?", tanya Reina,"Oh engga laa kita cuman sahabatan aja", jawabku malu,"masa sih sahabatan sampe segitunya!", Reina bangun dari tempat tidurnya, "Hahaa ya gapapa laa, kan ga buat kamu irinkan?", jawabku sambil menarik selimut, "Ya sihh, yaudah deh aku mau tidur", Reina berbaring kembali"Ya bahus kalo gitu, sanah tidur", kataku sambil mematikan lampu di sebelahku.
Esok hari kita pergi ke ueno park, tempat ini merupakan sebuah taman yang berada di kawasan Ueno, distrik Taiyo, Tokyo, Jepang. Dahulunya bekas Kan'ei-ji, sebuah kuil yang
terkait erat dengan shogun tokugawa, yang membangun kuil untuk menjaga Benteng Edo. Disini kita happy banget karna bisa nikmatin Hanami di Ueno park kebetulan sekarang musim semi , jadi bunga sakura sedang bermekaran dengan cantik.
Malam harinya kita semua pergi ke ikeboroku, disini banyak koleksi baju baju cantik, dan disini juga ada resto, sebelum kita mencar kita makan dulu, aku membeli ramen dan Fajar juga, kita makan bareng lagi sambil melihat lalulalang orang di jalan setapak.
Sambil makan,aku dan Fajar mengobrol, "Gimana malam kamu Raf?", tanya Fajar, "Seperti biasa, tidur nyenyak selalu, bagaimana dengan kamu Jar?", tanyaku sambil menyimpan sumpit di piring,"sama saja seperti kamu", kata Fajar sambil tersenyum, "Dingin banget ya di Jepang beda sama Bandung",kataku sambil merapikan jaket, Fajar berjalan menghampiriku dan ia memakaikan shall untukku, "Awhh terimakasih, emang kamu ga kedinginan?", kataku sambil tersenyum,"Untuk kamu aku rela kedinginan", jawab Fajar sambil duduk kembali, perkataan itu membuat ku tertawa karna dia gombal maksimal, "Ya udah makan lagi, jangan liatin aku terus dong","Soalnya kamu enak sih buat di pandang""Apasih kamu", jawabku lalu melanjut kan makan.
Selanjutnya, kita pergi ke tempat pakaian disini juga ada koleksi gaun, bentuknya panjang menutupi mata kaki, berwarna biru muda keputih putihan,lucu sih tapi buat apa nikah aja belum.
Aku mengambil topi bayi, "Kayaknya ini lucu deh buat kamu", aku memakaikan topi ke Fajar dan dia bergaya merengek seperti bayi dan aku tertawa karna mukanya lucu kaya bayi bagong, "Kamu mau coba?",kata Fajar sambil menyodorkan topi bayi itu, aku mengambilnya dan menyimpannya kembali,"Ga ahh nanti mirip bayi bagong lagi""Oh jadi aku kaya babi gitu?", Fajar berjalan menjauh dari ku,"Ih tunggu, gitu aja marah", Fajar membawa sebuah kaca dan memperlihatkan kepadaku,"Buat apa?",tanyaku "Liat orang gila ga?""Mana gada tuh", Fajar menunjuk orang gila itu dari belakang badan ku, "Ahh aku bukan orang gila ihh"Aku memukul manja Fajar.
Long dress membuat mataku nyangkut, dan aku mengajak Fajar melihat baju itu, "Kamu suka ya?", tanya Fajar "Ya aku suka lucu warnanya", Fajar memanggil penjual "Sir, size M please""wait", mba itu memberikan baju yang ukurannya m, Fajar tau saja kalau uk baju ku M.
Aku mencoba baju itu dan memperlihatkan kepada Fajar, "Wow so beutyfull", kata Fajar "Ya udah aku ganti dulu",aku langsung mengganti baju lalu membayar, "¥300", kata kasir, aku mengeluarkan uang tapi Fajar yang membayarnya.
Saat di luar aku mengganti uang Fajar yang di bayarkan untuk baju "Udah gapapa, itung itung kenang kenangan dari aku ya kan?", kata Fajar"Makasih banyak ya, oh ya sekarang jam berapa?", tanya ku terburu buru "Jam 10 malem", kata Fajar "Duh sampe kelupaan kan, kita harus udah di halte sekarang, ayo!", kita setengah lari menuju halte.
Saat di halte, ternyata teman teman kita sudah tidak ada, "Duh kita ketinggalan rombongan jar, gimana dong?", kataku gelisah"Kamu pc kalo ga free call yang lain, aku mau nanya ke Adam", kata Fajar sambil mengalengku.
Dari semua yang aku hubungi semua tidak ada jawaban, "Fajar gimana, Adam nyaut ga?",tanya ku"engga nyaut, itu kamu gimana?", Fajar mulai gelisah, "Sama, terus kata baliknya gimana kita kan gatau jalan", kataku, "Naik taksi gimana? Kamu inget nama hotelnya?""Ia aku inget"
Kita menaiki taksi. Dan berhenti di sebuah hotel, "here?", kata supir taksi, "Jar ini kok hotel sayonara bukan hotel hoshinoya?",tanyaku, "Im sorry mr we will going to Hoshinoya hitel, but we going to sayonara hotel", kata Fajar "Huh?? Sorry what you say?", kata supir taksi, "Hoshinoya hotel", kata Fajar sambil kesal, "what, you spoke very quetly". Kita memutuskan turun dan pasrah untuk berdiam sejenak, sepertinya supir itu pendengarannya kurang.
Inginnya kita mencari taksi tapi selama1 jam lebih taksi tak ada satu pun yang lewat, begitu juga bus. Percumah kalau kita diam di halte, tapi daerah sini gada haltenya, "Gimana dong?", tanyaku "Gada yang lewat satupun, masa ia pake go-jek? Emang di jepang ada?", kata Fajar "hemmm maybe, udah malem banget, kita bermalam dimana?", Fajar menengok hotel sayonora,begitu juga aku.
Dengan terpaksa kita bermalam sementara disini, untung saja uangnya cukup, kita patungan sih soalnya harga kamarnya mahal padahal cuman 1 malem. Aku dan Fajar mendejati pintu kamar, "Jar, yakin?? Ragu", kata ku, "Aku pun begitu, ini darurat Raf", jawab Fajar mengelas, "Tapi kamu di bawah kalo ga di kursi, jangan berbuat macem-macem awas", kataku membuka kunci pintu.
Karna boke ya kita 1 kamar, sebenernya ragu tapi kalo dia macem-macem aku pukul dia dengan apapun.
Sementara itu teman-temanku sadar bahwa aku dan Fajar ketinggalan saat melakukan absensi, 2 orang mencari kita dan yang lainnya berusaha menghubungi kita.
Harry dan Zakky mencari di Ikeboroku, tapi gaada, "Gada Ri dimana sih mereka?", kata Zakky, "kita cari di taman Ueno park!", kata Harry, "Plis weh ini udah malem,lagian pas di Ueno park ada tuh mereka", sahut Zakky sambil agak marah,"Ia sih, tapi kita harus pastiin ada", jawab Harry, "Yaudahlah terserah", jawab Zakky.
Mereka mencari kita di taman dan gaada, dan ujungnya mereka kembali lagi ke lobby hotek, "Kita udah nyari dan gaada", kata Harry, "Udah cari kemana aja?", tanya insyra, "Ueno park, dan tempat terakhir kita kunjungi", jawab Zakky, semua pusing dan aral mencari kita gaada, "Masalahnya besok kita pulang kan, dan ga mungkin kita pulang tanpa mereka, karna mereka tanggung jawan kita juga, ia engga?", kata Latifah, "Em setuju, jadi kita kepaksa memperpanjang liburan kita, kalau gitu, yang lain istirahat dulu deh, kita cari akal gimana caranya biar mereka ketemu", kata Nandita, "Yaudah, yang lain istirahat ya", kata Zakky, "Kalian, aku boleh ga ikut bantu cari Rafania?", tanya Reina,"Ya udah gapapa", kata Insyra.
Mereka memikirkan jalan keluar dari masalah aku dan Fajar hilang, sedangkan aku ga bisa tidur karna memikirkan aku pulang nya gimana, dan sekolah juga gimana, kalau sampe kita ga bisa balik, apa kata dunia.
Pas paginya kita siap-siap mencari kembali teman-teman kita, dan untung saja kemarin beli baju. Jadi sekarang bisa di pakai, dari pada baju udah di pake di pake lagi nanti bau.
Kita berjalan terus entah kemana ujungnya, karna kita gatau daerah Jepang ini, kalau daerah Bandung gausah di tanya "Kita kemana nih?",tanyaku "Entahlah, yang jelas kita nyari hotel kita sebelumnya", kata Fajar.
7 km sudah kita lewati, kaki ku kerasa pegel banget, "Jar istirahat dulu yu", kataku, "Yaudah kita cari taman ya, siapa tahu mereka ada di taman",kata Fajar. Dia menglus badanku supaya sabar untuk berpijak di taman.
Kali ini kaki ku udah tak bersahabat, aku terjatuh "Raf kamu gapapa?", tanya Fajar sambil membantu berdiri "Aku ga kuat Raf", kataku sambil memaksakan berdiri. Fajar menggendongku, dan duduk di bangku, "Maaf", aku memeluk Fajar, "Maafin aku udah buat kamu malu dan lelah, ini semua karna aku, aku terlalu berlama lama mengajak bercanda", lanjutku sambil melepaskan pelukan, "Ya gapapa kok, aku ga pernah malu dan yang jelas, aku yang selalu malu maluin ya kan?", kata Fajar, aku terkekeh "Sepertinya ya kali ", jawabku "Gimana kaki nya?", tanya Fajar, "mendingan, kita istirahat dulu ya, siapa tahu mereka kesini".
Sementara itu, teman temanku membawa koper mereka masing masing dan berkumpul di loby hotel, "Koper Fajar dan Rafania,di pegang siapa?", tanya Harry, Adam dan Reina mengacungkan tangan. Reina memegang koper ku dan Adam memegang koper Fajar, "Buat kalian semua sekarang kan harusnya kita pulang ke Bandung, tapi sebelum pulang kita cari dulu mereka, karna kalau kita pulang tanpa mereka kita semua kena denda ok", kata Nandita, "Setuju, karna kalau ada apa apa kita di salahin ortunya lagi", kata Insyra, "Yaudah kita berangkat", kata Zakky, "Percepat yo jalannya", kata Latifah.
Aku melihat sekeliling taman, ada sebuah tulisan di depan sana. Aku berjalan mendekati tulisan itu, Fajar mengikutiku dari belakang, "Ueno park, Jar kita di Ueno park yang kemarin!", kata ku bahagia, "Berarti kita masih ada kesempatan buat pulang, kita diam di tempat banyak orang . Kamu masih kuat kan?", tanya Fajar, "Ya udah mendingan kok".
Kita berjalan mendekati tempat yang ramai, sambil berharap mereka datang kita makan dulu, makan apapun itu, genteng pun jadi.
"Semua nyari", kata Harry, "Kalau semua nyari nanti ada yang ilang mau gimana? Nyariin lagi gitu?", sekat Nandita, "Ia udah aku sama Nandita ajah yang nyari, kita parkir dulu aja nanti", kata Latifah, "Kalau gitu pilih kasih dong", sahut Reina, "Ya engga laa emang sebentar apa cari orang?", kata Nandita, "Yaudah gini aja , yang nyari yang kemarin malem rapat. Setuju kalian semua?", kata Zakky, "Setuju", jawab yang lainnya. Zakky menaikan alis menunjukkan, apa yang ia kemukakan di setujui banyak orang.
Nandita, Harry mencari di belakang taman, sedangkan Zakky, Reina mencari di depan taman, dan Insyira, juga Latifah di tengah taman.
Setelah beres makan, aku dan Fajar berdiam di tempat adanya tulisan Ueno park, dari kejauhan ada Zakky dan Reina, "Jar itu Zaky sama Reina, ayo kita kejar", kata ku.
Aku berlari dan Fajar di tarik tangannya oleh ku, agak susah ngejar mereka karna harus melewati orang yang lalu lalang, "kemana mereka?", kataku resah, "Mungkin kamu salah liat", kata Fajar tak peduli, "Jar aku tadi ga salah liat", kataku sambil berjalan keliling taman, "Hey hey udah", kata Fajar kembali, "Diam kamu! Kalau misal kamu gamau pulang, yaudah diem aja, aku ingin pulang aku rindu sama keluarga ku", kataku marah, "Hmm maafkan aku, tapi ya aku ingin" perkataanku terpotong karna telunjuknya menghalangi bibirku, "Aku tahu, kita cari bersama ok, kita ke belakang taman", kata Fajar dan aku mengangguk.
Mereka berkumpul di belakang taman, "kita ga berhasil nemuin mereka", kata Reina, "Aku juga sama", kata Harry "Jadi gimana dong?" tanya Latifah,"Kita cari di tempat malam", saran Insyra, mereka setuju.
"Reina! Aku memanggil dari kejauhan secara berulang, kita berlari menuju teman teman kita, "Tadi ada suara Rafania, tuh kan!", kata Reina, "Berarti mereka ada disini",kata Nandita. Kita mempercepat langkah kita, mereka memeluk kita, "Rafa", Reina memeluk ku, "Aku tadi liat kamu sama Zakky tapi kalian ga kekejar, dan akhirnya kita ketemu lagi", kata ku, "Makasih kalian udah nyariin kita", ucap Fajar, Zakky dan Harry mereka bersalaman dengan Fajar, "Pasti bro kita kan saudara", kata Harry, "Haha saudara 1 kelas",sahut Nandita, "Gengs yang lain nunggu di mobil kelamaan", kata Latifah, "Eh ia bener, caw!", kata Insyra.
Akhirnya kita bisa pulang dan bertemu dengan ortu kita, semua masalah bisa diselesaikan hanya dengan kepala dingin. Bila emosi masih ada masalah malah makin menjadi jadi.
SELESAI
Komentar
Posting Komentar