aku dan Meow
Hujan badai petir turun aku bingung dirumah ku ga da makanan gara2 sodaraku kemarin datang menghabiskan stok makananku .
30 menit silam badai sudah hilang tinggal gerimis aku memakai jas hujan berjalan berbelanja ke super market. Saat perjalanan pulang aku melihat anak kucing basah kuyup dan dingin aku memeluknya, aku berniat untuk membawa nya kerumah.
Saat sampai di rumah aku mengecek rumah ku rupanya ibuku belum pulang dari rumah sakit aku merasa lega "sayang hihihi kamu disini yah tunggu aku bawa handuk kasihan sekali pasti kamu kesinginan aku buatkan susu coklat panas untukmu" "meowww" aku tersenyum pada nya ia rupanya mengerti aku akan membawakan minuman untuknya.
Saat aku asyik mengeringkan tubuhnya lonceng pintu berbunyi "Nara ibu datang" aku segera membuka pintu.
"Ibu bawa martabak manis untuk kita" ibu melihat sekeliling rumah dan mencoba mendengarkan suara aku mengerutkan kening "ayah mu belum pulang?" "Belum bu mungkin dia lembur" ibu mengangguk
Sudah terbiasa ayah lembur karna dia kepala perusahaan mungkin seperti itu harus lembur banyak tugas padahal dia punya bawahan aku khawatir nanti ayah sakit .
Aku memakan martabak yang ibu beli kita makan bersama , tak terasa hari mulai larut ibu ku tidur duluan di kamar bawah mungkin pabila ayah datang ia duluan yang mengetahuinya syukurlah karna di kamar ku ada kucing pasti kalau ketauan ibukumarah besar ppadaku .
Saat jam 12 malam aku kebelet pipis aku mengecek anak kucing yang aku temui kemarin saat ku cari2 mulai dari kong tempat tidur hingga luar ruangan ia tak ada kalau dia kabur?? Aku kasian karna dia masih kecil.
Aku mendengar ibu ku berteriak aku bersegera keluar dari kamar mandi aku takut kenapa2.
"Pintu ibu terbuka ada apa ini ? " "ibu tidak apa2 kucing meng meng sini" "Nara kucing dari mana ini keluarkan cepat apa kamu yang membawa nya hah?? Cepet keluarin" tegur ibu , aku langsung mengeluarkan kucing itu "Nara buang dia jangan sampai ada di rumah ini" kata ibu ku sambil nonggol dari kamar lalu mngkunci kamar nya .
Sebenarnya aku tak tega membuangnya tapi harus bagaimana ibu ku bilang seperti itu "sayang kamu diem di sini yah maafin kalo di dalem nanti ibu aku marah tenang aku bawa ini untuk alas tidur kamu" aku merapihkan handuk kecil untuk alas ia tidur aku tak sanggup melihat mata nya, matanya berkaca2 seolah aku tak boleh pergi meninggalkannya "Nara kucingnya sudah dibuang cepat masuk" bentak ibu ku dari kamar " ya bu"dengan berteriak aku menjawabnya "ddahh have nice dream aku janji aku akan merawatmu kemudian hari " aku mencium tanganku lalu telatakkan pada keninggnya , aku perlahan lahan menutup pintu lalu meliht dari jendela rupanya ia masih di posisi tadi tapi tak lama ia langaing tidur. Aku pun pergi ke kamar tidur
Saat jam 12.30 hujan besar mengguyur aku teringat pada kucing kecil yanng rak sengaja ku telantarkan depan rumah aku tak kuasa menahan tangis, "dia pasti kedinginan dia butuh pelukan maafkan aku bukan niatku untuk menelantarkanmu aku janji lusa aku akan menepati rumah kosong ku di komplek sebelah tapi kumohon semoga kau masih kenal aku dan kamu tidak pergi jauh atau mungkin aku bawa saja kamu ke rumah kosong itu terlebih dahulu"
Aku bangkit dari tempat tidur lalu memakai jas hujan dn mengecek dia masih ada di sana atau tidak ?? .
Aku tergesa gesa membuka pintu bergarap ia masihh disitu , dn saat ku buka dia tak ada "meong kamu dimana " semak semak bergoyang sebentar mungkin dia ada disitu aku langsung menghampiri tadaaa rupanya benar kucing itu ada di saat aku angkat ada luka rupanya mungkin ia terkena dahan semak semak yang tajam
Aku langsung membawanya ke teras rumah ku. Aku meninggalkannya untuk membawa obat
Rupanya aku terlambat saat aku kedepan mengeceknya dia sudah tiada aku sangat menyesal kenapa aku harus tinggalkan ia padahal aku tinggalkan ia saat pagi sudah datang ahhhhh sedih ini semua gara2 aku .
Aku langsung menguburny saat malam itu juga rasa horor tak kurasakan karna semua yang kakukan untuk anak kucing itu "ya tuhan semoga dia tenang disana aamin" saat selesai berdoa aku langsung pergi meninggalkan kebun belakang halaman rumah ku
Rasa kecewa masih bergeliat di kepalaku walaupun pagi menjelang ohh malang sekali kucing itu, rencana ku pindah hari besok tetap ku laksanakan karna aku takut menemukan kucing malang lainnya mungkin bisa ku adopsi dan aku buat pet shop di rumah baruku
Saat waktu makan pagi kebetulan ayah ku sudah pulang jadi kami bisa makan bareng di meja makan satu keluarga
"ayah sudah pulang kapan pulangnya" tanya ku "baru saja 30 menit yang lalu ayah pulang "ohh iya ayah ibu, Nara mau nempatin rumah yang kosong itu yang punya kita dulu kan lumayan tuh bisa buat bisnis lagian aku kan ga mau kalah sama ayah dan ibu " kataku sambil tersenyum lebar "bisnis apa emang nya bisa?" Tanya ayah "bisnis jdi dokter hewan lumayan tuh bikin pet shop " jawab ku "apa?? Nara yang ada kamu jadi sakit banyak kuman mendingan kamu usaha apa ke yang lain kaya ibu jadi dokter di rumah sakit bukan untuk hewan " gerutu ibu ku ayah ku mengerutkan kening seperti sedang berfikir keras "tapi..." kataku "gapapa bagus tuh nak, ibu gapapa lah lagian anak kita suka binatng yah kalo pingin punya usaha kaya gituh ayah setuju nanti ayah kasih uang untuk bea " aku tersenyum lebar mendengar perkataan ayah ku "makasih yah ayah emang orang tua yang baik" kataku sambil melihat wajah ibu yang sebal.
Keesokan harinya aku merapihkan pakaian ku untuk pindah rumah aku diantarkan ayah ku memakai mobil karna kebetulan ibu ku pergi pagi2 hahh mungkin juga dia sebal tapi ga papa lahh
Saat aku membuka pintu rumah ku yang kosong rupanya banyak banget debu aku sampai terbatuk batuk tapi ya sudah lah "nak ini uang nya ayah mau pergi kerja kalau ada apa2 bilang ke ayah ok" "baik ayah " ayah menaiki mobil lalu terlihat dari kaca mobil ayah melambaikn tangan aku langsung membalasnya.
Aku mulai membereskan pakaian ku dulu rupa nya horor juga ni rumah brrrr buat bulu kudukku terrangkat dengan mengucapkan tawudz alhamdulillah hati ku tenang.
Aku memilih kamar di tengah saja aku membuka kain yang menutupi tempat tidurku . Disini aku mulai deh beresin semua kamar ku dahulu nah sudah beres aku merapi kan lantai bawah lalu atas air di bak aku isi dan semua jadi beres.
Aku berdiam di kamar memikirkan bikin pet shop sendiri, tapi aju berasa lapar jadi aku pergi ke dapur untung aja ga da apa2 jadi aku beli keluar
Saat sampai di rumah aku melihat anak kucing yang seperti yang 2 hari yang lalu aku temui dan dia mati kemarin tapi aku usap mataku dia masih ada , aku mendekati nya "meow??" Tampaknya ia mendengarku dia langsung melirikku dan lompat ke tanganku aku menjatuhkan belanjaan ku pelan pelan.
"Meow kamu masih hidup ohh sayang ku , tunggu bukannya kemarin kamu sudah mati" anak kucing itu mencium pipiku aku melihat seperti cat warna merah di lehernya yah aku ingat itu dia anak kucing yang aku temui saat gerimis "meow sekarang tak ada lagi yang mengganggu sekarang kau bersamaku disini temani aku ok" rupanya kucing itu mengangguk aku semakin menyayanginya.
Beberapa hari kemudian aku jadi membuka pet shop aku senang di spanduk itu tertulis NaMe pet shop yang artinya Nara Meow pet shop ohh tuhan, orang tua ku ikut meresmikannya walaupun ibuku tak setuju awalnya tapi dia bahagia melihat aku membuka toko itu .
Aku mengadopsi kucing2 jalanan aku rawat dia bukan hanya kucing anjing liar pun aku adopsi tapi mereka semua seperti tau kalau aku ingin merawatnya
Aku tak pernah menjual binatangku aku memberikan pada pengunjungnya yang ingin sekali punya binatang peliharaan mereka beli hanya kandang,makanan,dan perawatan jadi binatang di tokoku tak aku jual tapi gratis.
Meow tampak bangga dengan ku ia berulangkali mencium pipiku aku membalasnya dengan mencubit pipinya lalu mencium pipinya meow tampak malu bahagia melihat tindakannku .
30 menit silam badai sudah hilang tinggal gerimis aku memakai jas hujan berjalan berbelanja ke super market. Saat perjalanan pulang aku melihat anak kucing basah kuyup dan dingin aku memeluknya, aku berniat untuk membawa nya kerumah.
Saat sampai di rumah aku mengecek rumah ku rupanya ibuku belum pulang dari rumah sakit aku merasa lega "sayang hihihi kamu disini yah tunggu aku bawa handuk kasihan sekali pasti kamu kesinginan aku buatkan susu coklat panas untukmu" "meowww" aku tersenyum pada nya ia rupanya mengerti aku akan membawakan minuman untuknya.
Saat aku asyik mengeringkan tubuhnya lonceng pintu berbunyi "Nara ibu datang" aku segera membuka pintu.
"Ibu bawa martabak manis untuk kita" ibu melihat sekeliling rumah dan mencoba mendengarkan suara aku mengerutkan kening "ayah mu belum pulang?" "Belum bu mungkin dia lembur" ibu mengangguk
Sudah terbiasa ayah lembur karna dia kepala perusahaan mungkin seperti itu harus lembur banyak tugas padahal dia punya bawahan aku khawatir nanti ayah sakit .
Aku memakan martabak yang ibu beli kita makan bersama , tak terasa hari mulai larut ibu ku tidur duluan di kamar bawah mungkin pabila ayah datang ia duluan yang mengetahuinya syukurlah karna di kamar ku ada kucing pasti kalau ketauan ibukumarah besar ppadaku .
Saat jam 12 malam aku kebelet pipis aku mengecek anak kucing yang aku temui kemarin saat ku cari2 mulai dari kong tempat tidur hingga luar ruangan ia tak ada kalau dia kabur?? Aku kasian karna dia masih kecil.
Aku mendengar ibu ku berteriak aku bersegera keluar dari kamar mandi aku takut kenapa2.
"Pintu ibu terbuka ada apa ini ? " "ibu tidak apa2 kucing meng meng sini" "Nara kucing dari mana ini keluarkan cepat apa kamu yang membawa nya hah?? Cepet keluarin" tegur ibu , aku langsung mengeluarkan kucing itu "Nara buang dia jangan sampai ada di rumah ini" kata ibu ku sambil nonggol dari kamar lalu mngkunci kamar nya .
Sebenarnya aku tak tega membuangnya tapi harus bagaimana ibu ku bilang seperti itu "sayang kamu diem di sini yah maafin kalo di dalem nanti ibu aku marah tenang aku bawa ini untuk alas tidur kamu" aku merapihkan handuk kecil untuk alas ia tidur aku tak sanggup melihat mata nya, matanya berkaca2 seolah aku tak boleh pergi meninggalkannya "Nara kucingnya sudah dibuang cepat masuk" bentak ibu ku dari kamar " ya bu"dengan berteriak aku menjawabnya "ddahh have nice dream aku janji aku akan merawatmu kemudian hari " aku mencium tanganku lalu telatakkan pada keninggnya , aku perlahan lahan menutup pintu lalu meliht dari jendela rupanya ia masih di posisi tadi tapi tak lama ia langaing tidur. Aku pun pergi ke kamar tidur
Saat jam 12.30 hujan besar mengguyur aku teringat pada kucing kecil yanng rak sengaja ku telantarkan depan rumah aku tak kuasa menahan tangis, "dia pasti kedinginan dia butuh pelukan maafkan aku bukan niatku untuk menelantarkanmu aku janji lusa aku akan menepati rumah kosong ku di komplek sebelah tapi kumohon semoga kau masih kenal aku dan kamu tidak pergi jauh atau mungkin aku bawa saja kamu ke rumah kosong itu terlebih dahulu"
Aku bangkit dari tempat tidur lalu memakai jas hujan dn mengecek dia masih ada di sana atau tidak ?? .
Aku tergesa gesa membuka pintu bergarap ia masihh disitu , dn saat ku buka dia tak ada "meong kamu dimana " semak semak bergoyang sebentar mungkin dia ada disitu aku langsung menghampiri tadaaa rupanya benar kucing itu ada di saat aku angkat ada luka rupanya mungkin ia terkena dahan semak semak yang tajam
Aku langsung membawanya ke teras rumah ku. Aku meninggalkannya untuk membawa obat
Rupanya aku terlambat saat aku kedepan mengeceknya dia sudah tiada aku sangat menyesal kenapa aku harus tinggalkan ia padahal aku tinggalkan ia saat pagi sudah datang ahhhhh sedih ini semua gara2 aku .
Aku langsung menguburny saat malam itu juga rasa horor tak kurasakan karna semua yang kakukan untuk anak kucing itu "ya tuhan semoga dia tenang disana aamin" saat selesai berdoa aku langsung pergi meninggalkan kebun belakang halaman rumah ku
Rasa kecewa masih bergeliat di kepalaku walaupun pagi menjelang ohh malang sekali kucing itu, rencana ku pindah hari besok tetap ku laksanakan karna aku takut menemukan kucing malang lainnya mungkin bisa ku adopsi dan aku buat pet shop di rumah baruku
Saat waktu makan pagi kebetulan ayah ku sudah pulang jadi kami bisa makan bareng di meja makan satu keluarga
"ayah sudah pulang kapan pulangnya" tanya ku "baru saja 30 menit yang lalu ayah pulang "ohh iya ayah ibu, Nara mau nempatin rumah yang kosong itu yang punya kita dulu kan lumayan tuh bisa buat bisnis lagian aku kan ga mau kalah sama ayah dan ibu " kataku sambil tersenyum lebar "bisnis apa emang nya bisa?" Tanya ayah "bisnis jdi dokter hewan lumayan tuh bikin pet shop " jawab ku "apa?? Nara yang ada kamu jadi sakit banyak kuman mendingan kamu usaha apa ke yang lain kaya ibu jadi dokter di rumah sakit bukan untuk hewan " gerutu ibu ku ayah ku mengerutkan kening seperti sedang berfikir keras "tapi..." kataku "gapapa bagus tuh nak, ibu gapapa lah lagian anak kita suka binatng yah kalo pingin punya usaha kaya gituh ayah setuju nanti ayah kasih uang untuk bea " aku tersenyum lebar mendengar perkataan ayah ku "makasih yah ayah emang orang tua yang baik" kataku sambil melihat wajah ibu yang sebal.
Keesokan harinya aku merapihkan pakaian ku untuk pindah rumah aku diantarkan ayah ku memakai mobil karna kebetulan ibu ku pergi pagi2 hahh mungkin juga dia sebal tapi ga papa lahh
Saat aku membuka pintu rumah ku yang kosong rupanya banyak banget debu aku sampai terbatuk batuk tapi ya sudah lah "nak ini uang nya ayah mau pergi kerja kalau ada apa2 bilang ke ayah ok" "baik ayah " ayah menaiki mobil lalu terlihat dari kaca mobil ayah melambaikn tangan aku langsung membalasnya.
Aku mulai membereskan pakaian ku dulu rupa nya horor juga ni rumah brrrr buat bulu kudukku terrangkat dengan mengucapkan tawudz alhamdulillah hati ku tenang.
Aku memilih kamar di tengah saja aku membuka kain yang menutupi tempat tidurku . Disini aku mulai deh beresin semua kamar ku dahulu nah sudah beres aku merapi kan lantai bawah lalu atas air di bak aku isi dan semua jadi beres.
Aku berdiam di kamar memikirkan bikin pet shop sendiri, tapi aju berasa lapar jadi aku pergi ke dapur untung aja ga da apa2 jadi aku beli keluar
Saat sampai di rumah aku melihat anak kucing yang seperti yang 2 hari yang lalu aku temui dan dia mati kemarin tapi aku usap mataku dia masih ada , aku mendekati nya "meow??" Tampaknya ia mendengarku dia langsung melirikku dan lompat ke tanganku aku menjatuhkan belanjaan ku pelan pelan.
"Meow kamu masih hidup ohh sayang ku , tunggu bukannya kemarin kamu sudah mati" anak kucing itu mencium pipiku aku melihat seperti cat warna merah di lehernya yah aku ingat itu dia anak kucing yang aku temui saat gerimis "meow sekarang tak ada lagi yang mengganggu sekarang kau bersamaku disini temani aku ok" rupanya kucing itu mengangguk aku semakin menyayanginya.
Beberapa hari kemudian aku jadi membuka pet shop aku senang di spanduk itu tertulis NaMe pet shop yang artinya Nara Meow pet shop ohh tuhan, orang tua ku ikut meresmikannya walaupun ibuku tak setuju awalnya tapi dia bahagia melihat aku membuka toko itu .
Aku mengadopsi kucing2 jalanan aku rawat dia bukan hanya kucing anjing liar pun aku adopsi tapi mereka semua seperti tau kalau aku ingin merawatnya
Aku tak pernah menjual binatangku aku memberikan pada pengunjungnya yang ingin sekali punya binatang peliharaan mereka beli hanya kandang,makanan,dan perawatan jadi binatang di tokoku tak aku jual tapi gratis.
Meow tampak bangga dengan ku ia berulangkali mencium pipiku aku membalasnya dengan mencubit pipinya lalu mencium pipinya meow tampak malu bahagia melihat tindakannku .
Komentar
Posting Komentar